Berita TERBARU

Sekali lagi Terimakasih Untuk Banjarnegara

Perjalanan jelang event The PREweweh Da y cukup memukau sepanjang sejarah saya membangun sebuah pergerakan di Banjarnegara. Sejak 2009 saya...

Jumat, 03 Agustus 2012

Tentang sebuah kata Yakin

Ini adalah pelajaran yang sangat luar biasa sepanjang perjalanan hidup saya. Saya harus menulisnya untuk kemudian saya bisa berbagi dengan siapapun anda. Ya, semua berbicara tentang apa itu kata YAKIN.

Yakin dalam persepsi saya adalah sebuah kemantapan hati dan jiwa yang kemudian hari terpancar melalui bahasa tubuh. Orang yang sudah memiliki keyakinan tinggi, ia bisa berani melakukan pengorbanan apapun demi apa yang ia yakini. Dalam hal ini umat muslim menyebutnya sebagai sebuah IMAN. Iman atau kepercayaan inilah yang semestinya harus saya cari, sebelum saya melakukan yang lebih dari berbicara tentang membangun sebuah kepercayaan atau keimanan.

Sunan Kali Jaga pernah menasehati para santrinya dengan tiga kata yang sarat akan makna yakni  “ Teken, Tekon, Tekan “ . Pikiran ini terus melayang entah kemana, teringat saat sharring tentang IMAN dengan Gus MIM, Gus Muafik, dan juga ketika saya mengikuti seminar international di Malaysia. Semua tidak lain hanya berbicara pada pondasi yang luar biasa yakni believe, yakin, percaya dan atau IMAN.

Satu bulan yang lalu, sobat saya kang Ikhwan mengingatkan kembali memori itu. Pikiran dan perasaan saya benar – benar gelisah untuk kembali mengupas sisi keimanan itu sendiri. Dan kini, keyakinan ini sudah mulai saya temukan di dalam diri saya. Artinya satu kata dari nasehat Kanjeng Sunan Kali Jaga yakni “ Teken “ sebagai sebuah pegangan hidup mulai bisa saya raih. Kepercayaan ini tidak bisa saya lepaskan begitu saja. Saya harus berani memegang erat – erat, menjaga kepercayaan ini agar tetap menyala pada tungkunya. Dan tidak akan membiarkan siapapun itu yang berani memadamkan bara kepercayaan menjadi padam. Teguh membangun keyakinan, gigih menjaga keimanan dan tetap focus mewujudkan impian. Inilah pengejawantahan kata kedua dari nasehat Kanjeng Sunan Kalijaga yakni tentang sebuah kata “ Tekon “.

Tidak ada yang bisa menghentikan nyala api keyakinan ini kecuali mati. Kalimat ini harus saya ulang terus menerus sebelum saya sampai pada apa tujuan dan muara yang hendak saya gapai. “ iya atau tidak sama sekali “ benar-benar mengerak didalam darah saya. Itulah sebuah prinsip. Mendelete kata “ COBA-COBA di dalam kamus hidup saya. Dan menginstal kata “ Yakin PASTI Bisa “ inilah bahan bakar yang di sebut dengan TEKAD. Orang menyebutnya sebagai sebuah kata “ Tekad yang Membara”.

Tidak ada yang salah dalam perjalanan kemarin, sebab orang bijak pasti bisa mengambil khikmah atas semua yang telah menimpa. Dan hanya orang pintar saja yang bisa mengambil pelajaran dari masa lalu, selebihnya nothing ! Namun demikian, selalu ada saja ruang bagi orang yang licik untuk bisa mensiasati keabsenan masa lalu. Dosakah ia? Hm…tanyakan saja sama rumput yang bergoyang kata ebiet. Gila kali ya? Rumput kok diajak ngomong.

Kembali pada topic, Yakin = Percaya = Iman = Believe = trust pastikan kita akan menjadi seseorang yang Luar Biasa = unbelievable  !!!

Jika saya sudah yakin dengan suatu hal, saya pasti akan melakukan sesuatu yang serius dan tidak tangung – tangung. Semua akan dilakukan dengan penuh totalitas, loyalitas dan juga dedikasi. Dari sinilah saya akan mulai mendeklarasikan bahwa apa yang saya lakukan adalah profesi saya. Pendeklarasian profesi inilah yang di kemudian hari kita bisa melakukan apa yang kita kerjakan dengan sunguh-sungguh, orang lain mengatakan bahwa “ kamu benar-benar professional “. Dari lontaran kalimat sederhana tersebut, kepercayaan orang diluar diri kita mulai tumbuh satu persatu.

Believe to trust. Membangun keyakinan pada diri sendiri yang di kemudian hari kita bisa percaya bahwa keyakinan yang kita miliki ini benar-benar nyata. Itulah iman yang sesungguhnya.

Believe…!!! Believe…!!! Believe…!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar