Minggu, 06 Maret 2022
" Refleksi Hari Jadi Kabupaten Banjarnegara ke-451 "
Sekitar empat puluhan aktifis muda Kab. Banjarnegara, tepat pukul 19.00 Wib, mulai berdatangan di kediaman mantan politisi senior Kang Saeful Muzad, Utara POM Petambakan, Madukara. Mereka hadir dari berbagai kalangan seperti ; aktifis sosial, aktifis domba batur, aktifis ayam petelur, aktifis pertanian, pegiat organisasi kepemudaan, pengusaha kerajinan bamboo, wartawan, aktifis pecinta alam, perangkat desa, aktifis partai, dan juga aktifis kesenian.Turut hadir dalam kegiatan Kopdar 4 Forum Rembug Banjarnegara diantaranya adalah :
1. Alm. Saeful Muzad : Mantan Politisi Banjarnegara ( Senior Citizen )
2. Agus Junaedi : Ketua Pansus Logo Baru Banjarnegara ( DPRD )
3. Ir. Suparman, MP : Kabid Tanaman Pangan Dintanakan Banjarnegara
4. Sagiyo Arsadiwirya : PKP-TR Dispermades Banjarnegara
5. Heni Purwono : Sejarawan Banjarnegara
6. Den Juneng : Suhu Padepokan Carang Seket yang juga Budayawan
7. Kang Fajar : Ketua KADIN Banjarnegara
Moderator Wahono membuka acara sekaligus mengawali sesi pertama tentang “ Menggali Lebih dalam Makna dan Filosofi Logo Baru Banjarnegara “. Dengan kalimat bahwa “ kita tidak akan membahas latar belakang berubahnya Logo Banjarnegara, sebab kita sudah sepakat dan kita sudah mengerti alasan mengapa Hari Jadi Kabupaten Benjarnegara berubah yang berdampak atas berubahnya LOGO Kabupaten Banjarnegara. Kita hanya akan mengupas lebih dalam makna dan Filosofi Logo Baru Banjarnegara, itu saja… “. Tandasnya agar diskusi tidak melebar kemana-mana.
Karenanya, mari kita sambut Ketua Pansus Logo Baru Banjarnegara Kang Agus Junaedi dan juga Tokoh Kontrovesi Penolakan Logo Baru Banjarnegara, saudara Bangun PheBhe. Untuk bisa duduk di tempat yang sudah disediakan.
- Forum Rembug Banjarnegara BELUM Menerima SEPENUHNYA LOGO BARU Banjarnegara, sebagai LOGO / Lambang Kabupaten Banjarnegara. Karena masih ada 7 Macam kelemahan ornament, benda alam / bangunan YANG KURANG MEMILIKI NILAI – NILAI FILOSOFI dan atau dabbling SIMBUL.
- Terhadap LATAR BELAKANG bergantinya logo Kabupaten Banjarnegara, SEMENTARA kita AGREE ! Tetapi FRB tetap akan membuka ruang diskusi keabsahan analisa sejarah Banjarnegara. Mengapa ? sebab diluar sana masih terdapat perdebatan perihal keabsahan WETON Banjarnegara dari berbagai perspekti.
- PANSUS LOGO BARU Kab. Banjarnegara, kami anggap MASIH TERLALU GEGABAH untuk segera meresmikan lahirnya LOGO Baru Kab. Banjarnegara. Sebab SEKALIPUN PANSUS sudah mendatangkan para AHLI SEJARAH, BUDAYAWAN dan lain – lain. Masyarakat Banjarnegara bukanlan masyarakat yang BODOH yang mau di KIBULIN dengan wujud garapan LOGO sekelas SMP bahkan SD. Yang dalam analisa kami perwujudan SIMBUL dalam LOGO BARU Kab. Banjarnegara masih terlihat ASAL-ASALAN. Padalah LOGO adalah sebuah SIMBUL Identitas dan Budaya dalam sebuah Kabupaten. Kata para sejarawan.
- FRB sangat mengaprisiasi kepada beliau Ketua PANSUS Logo Baru Banjarnegara, yang sudah berkenan hadir dalam acara KOPDAR – 04 FRB. Sehingga kami FAHAM dan MENGERTI atas keterangan dan kejelasan dari beliau bahwa SIMBUL dan LAMBANG yang ada dalam LOGO BARU Kab. Banjarnegara, ternyata sarat dengan nilai-nilai sejarah. Dan juga sarat dengan strategi politik bahwa akuisisi Dieng secara umum maupun keberadaan candi arjuna bisa diakui secara umum menjadi milik Banjarnegara, bukan yang lain.
FORUM REMBUG BANJARNEGARA (FRB)
Dengan Tema :
- Bentuk SEBATANG POHON BERINGIN DAUNNYA BERWARNA HIJAU bermakna bahwa Daerah merupakan tempat bernaung untuk kehidupan damai dan sejahtera, sedangkan AKAR GANTUNG SEBANYAK 4 [ EMPAT ] BUAH melambangkan elemen tanah, air, udara dan api sebagai unsur pembentuk wilayah Banjarnegara yang bermakna harmoninya masyarakat Banjarnegara dengan alam yang melingkupinya. DIUBAH MENJADI LEBIH ARTISTIK!
- Bentuk CANDI ARJUNA melambangkan tingginya keluhuran dan kebesaran nilai-nilai budaya Masyarakat Banjarnegara. DIUBAH MENJADI LEBIH SIMPLE BERUPA SILUET Sebagaimana LOGO Jawa Tengah yang wujud Candi Borobudurnya sangat Mengisnpirasi.
- Bentuk SEBUAH KERIS TAK BERUKEL, berwarna hitam, keris melambangkan jiwa kepahlawanan dan kesetiaan masyarakat Banjarnegara pada nilai-nilai kebenaran dan kejujuran. DIUBAH MENJADI KUDI. Sebab KUDI adalah senjatanya BAWOR. Dan BAWOR sebagai simbul budaya BANYUMASAN. Bahwa Banjarnegara TIDAK akan terlepas dari budaya BANYUMASAN / NGAPAK alias CABLAKA. “ Ngomong Apa Anane, Ora Usah Nganggo Tedeng Aling – aling. Tapi nggari NGOMONG nganggo gaya BAWORAN “
- TIDAK ADA LAGI JENIS KOMUDITAS Pertanian yang dipajang dalam bingkai bersegi lima. Sebab jika dipasang salah satu komunitas, maka komunitas lain akan menuntut, mengapa bukan komuditasnya yang di pasang ? dan lain – lain.
- BENDUNGAN PANGLIMA BESAR JENDERAL SOEDIRMAN memiliki 5 pilar, sebagai simbul 5 sila Dasar Negara Indonesia, yang harus terus disosialisasikan kepada anak dan cucu kita, sebagai warga negara Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar