Menjadi Kesatria dihadapan umat manusia tidaklah sulit, yang sulit itu adalah menjadi Kesatrianya Tuhan. Sebab Tuhan maha tau apa yang tersembunyi dibalik hati kita. Sekalipun dunia tau tentang kebaikan kita, tetapi ternyata kita masih menyembunyikan rasa ujub dan berbangga diri atas kebaikan yang kita lakukan. Kemudian kita merasa menjadi lebih baik atas mereka semua. Maka niscaya kita belum bisa menjadi Kesatrianya Tuhan. Walau demikian, tetaplah dan teruslah berbuat baik.
Sebab berbuat baik (ikhsan) itu adalah salah satu misi Tuhan, agar keselamatan alam semesta ini terjaga (islam rahmatan lil alamin). Apakah kita masih ingat bahwa, ketika anak manusia terlahir dimuka bumi ini, ada dua beban besar yang tersematkan dalam kedua pundaknya?
Mbah Guno selalu bilang pada saya bahwa ; setiap anak adam yang terlahir dimuka bumi ini, telah terikat erat oleh dua hal yakni :
Pertama : Tanggungjawab di pundak sebelah kanan yang disebut dengan Ikhsan. Yakni menebarkan kebaikan dimuka bumi.
Kedua : Tanggungjawab di pundak sebelah kiri yang disebut dengan khalifatullah fil ardhi. Yakni menjadi pemimpin dimuka bumi.
Kedua hal tersebut tentu menjadi rentetan tanggungjawab besar setelah RUH bersyahadat dialam laughful mahfud, lalu kemudian ruh tersebut di tiupkan kedalam janin umat manusia.
Lalu bagaimanakah caranya agar kita bisa beramal baik (ikhsan) dan diterima dengan sepenuh hati oleh Tuhan?