Berita TERBARU

Sekali lagi Terimakasih Untuk Banjarnegara

Perjalanan jelang event The PREweweh Da y cukup memukau sepanjang sejarah saya membangun sebuah pergerakan di Banjarnegara. Sejak 2009 saya...

Selasa, 24 Maret 2020

Ini dia jawaban tentang hebohnya Petai Raksasa

Pohon Beluru
Beberapa menit setelah saya upload artikel tentang HEBOH di temukannya Jenis Petai Raksasa di Kab. Banjarnegara. Saya langsung share dan ketemu dech sama bos yang lbh berpengalaman. NGobrol ngalor ngidul dengan beliau..., akhirnya MISTERI APA ITU PETAI RAKSASA dapat segera Terkuak.... halah!

APA Jane asline Petai Raksasa kuwe ???
kiye kan pertanyaane pas liat foto petai raksasa...?

andai kata bener ini petai raksasa, dan bisa di budi dayakan...
wuah, nyimpen satu atau dua keris sajah bisa buat sebulan..., tapi ya resikone mambune loh.... ekekekekek....

Jebul jenis farietas pohon dan buah PETE RAKSASA kek gene, banyak di temukan di hutan-hutan Sumatra dan Kalimantan. " Rasane SEPET " kata temenku yang dah nyoba biji petai raksasa. Petai raksasa jenis ini kalau di Sumatra atau Kalimantan namanya BELURU / BLURU, dalam bahasa latin dikenal dengan nama Entada Phaseoloides atau nama manjanya St Thomas Bean. Jenis Tumbuhan ini juga banyak di jumpai di kawasan hutan terutama di negara seperti China, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Filipina dan Kepulauan Pasifik.



Tentang apakah buah jenis tumbuhan ini, aman untuk di konsumsi / makan ?
Jawabanya TIDAK. Sebab buah jenis tumbuhan ini beracun. Tetapi orang-orang tradisonal mengolahnya menjadi olahan makanan yang tidak beracun dan dapat di makan.

Naaah...., dah ada sedikit pencerahan kan...?
Ternyata tidak seheboh yang disangka yak....? ya sudah, memang sesuatu yang beda itu bikin orang penasaran. Pete pun ana sing pete palsu! Raksasa maning bentuke...., Warbyasyah Tuhan menciptakan makhluk jenis satu ini. Yakin ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari contoh ini. Dalam Bahasa marketing, Tampil BEDA itu penting ! huehehehe.... menang nang viral ndimin minimal yak...? :)

Sumber
 Pohon Beluru 

 

 Bluru Sudah mengering 

Isi Bluru yang kering

Bluru BUKAN Petai 


2 komentar:

  1. Terima kasih. Saya baru tahu nama dalam bahasa Indonesia.
    Di tempat saya, Flores Timur kami namakan WE'O.
    Memang beracun, tetapi diolah dulu. Tidak pakai penawar apalah. Langsung saja biji Blur dibakar, jangan sampai terlalu hangus. Kupas kulitnya yang keras, isi dalam direndam sampai agak lembut lalu diiris setebal 1-2 mm, direndam dan selalu ganti air rendaman selama 3-4 hari. Itulah proses menghilangkan racunnya. Setelah itu dikukus, dicampur sedikit garam dan parutan kelapa. Saatnya disantap.

    Buah ini biasa jadi makanan pengganti nasi di musim penghujan.
    Era 1970an sampai 1980an saya masih makan buah blur. Sudah puluhan tahun tidak makan, karena merantau ke luar daerah.
    Sekarang lagi duduk makan, kebetulan dapat kiriman dari kampung halaman.
    Semoga membawa sedikit pencerahan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siyapp bosskuh....
      Terimaksih sudah mengomentari postingan saya...

      jadi penasaran pingin ngerasain kayak apa rasanya makanan yang satu ini...

      Indonesia benar-benar luar biasa
      kekayaan sumberdaya alam, anugrah yang harus kita syukuri bersama...

      whatever about Indonesia
      we love Indonesia....

      sekali lagi terimakasih sudah menambah pengetahuan lagi di blog saya...
      salam kenal dan sukses selalu untuk kita semua.

      Wahono

      Hapus