Dalam sebuah obrolan kecil di warung dengan salah satu kepala desa yang
tidak bisa saya sebutkan. Bliau bilang begini “ mas, saya sudah siapkan dana
lebih dari 300 juta untuk pencalegan saat ini. Jadi bagi para caleg baru
silahkan saja pada beroperasional dari awal. Ntar diakhir saya tinggal BOOM
saja, maka selesain semua urusan “. Saya sendiri tidak tau apa motif di balik
beliau bercerita tetang hal tersebut. Tetapi dengan rendah hati saya bilang
pada dia bahwa “ mas saya ini mungki9n salah satu caleg yang tak memiliki modal
uang cukup. Bekal saya hanyalah semangat untuk mengabdii pada masyarakat atas
apa yang saya ketahui dan saya bisa.itu saja “.
Nah, dari dialog tersebut diatas saya jadi berfikir aneh. Begini mikirnya,
jika saja dapil 3 saja memiliki jatah kursi 8 di DPRD Banjarnegara. Dan dari 11
Partai yang ada semua mengajukan 8 caleg. Maka akan terkumpul caleg sebanyak 88
bakal caleg. Anggap saja yang siap tempur hanya 50%nya saja. Maka yang siap
fight ada 44 caleg. Jika 44 bakal caleg ini memiliki modal kampanye per caleg
minimal 150jt saja. Maka akan terkumpul uang sebanyak Rp. 6.600.000.000,- (
Enam Milyar Enam Ratus Juta ). Bukan uang yg sedikit bukan ? padahal ada yang
mempersiapkan peluru lebih dari 300 juta. Seandainya uang tersebut di
manfaatkan untuk kepentingan rakyat dengan distribusi yang jelas dan tepat apa
malah gak lebih bagus dan bermanfaat…???
Itu baru satu dapil, padahal di banjarnegara ada 5 dapil. 6,6 Milyar
kali 5 dapil sama dengan 33 milyar. Angka yang sangat fantastis untuk sebuah
biaya pemilihan legislative di tingkat kabupaten sekelas mbanjar. Faktanya angka
yang beredar di lapangan lebih dari apa yang saya tulis.
Kita bisa bayangkan seandainya. Sekali lagi seandainya angka tersebut
itu terdistribusi melalui amplop-amplop pemilihan yang di sebut dengan money
politic. Maka secara pribadi jangan salahkan para dewan di kemudian hari jika
mereka melakukan hal-hal yang tdk di inginkan misalnya korupsi. Sebab pada
dasarnya mereka jelas ingin modalnya kembali terlebih dahulu. Sebelum akhirnya
akan berbuat untuk masyarakat.
Jangan salahkan juga jika terjadi kasus-kasus seperti “ PKS “, sekali
lagi, sebab mereka beli suara anda. Suara masyarakat. Jadi jika sudah di beli
ya sudah. Wong namanya juga beli. Jadi marilah mulai saat ini kita berfikir
agak sedikit jernih. Maukah kita gadaikan ideology dan nasib bangsa dan
masyarajat untuk 5 bahkan 10 tahun kedepan hanya dengan uang yang nilainya
tidak seberapa ? misalkan Rp. 20.000, / Rp. 50.000,- besar-besarnya Rp.
100.000,- ???
Jika kita bicara tentang uang. Siapa sih di dunia ini yang gak butuh
uang ???? hampir semua manusia butuh uang. Tetapi sekali lagi, saya mengajak
untuk berfikir ulang. Pertaruhan-nya bukan hanya pada persoalan butuh atau tdk
butuh. Tetapi ini masalah menggadaikan impian dengan nilai yang tidak seberapa.
Mohon maaf jika analisa ini salah…dan mari berdiskusi bersama….
Salam dan jabat erat jiwa saya untuk Banjarnegara dan juga ibu pertiwi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar