Jum'at, 7
Juni 2019, pukul 19.30 Wib, di Pendopo Dipayudha Adi Graha Banjarnegara
diselenggarakan sebuah kegiatan Do'a, Yasin dan Tahlil serta Sholawatan dalam
rangka 7 hari wafatnya Almarhummah Ibu Ani Yudhoyono, Istri Presiden Republik
Indonesia ke-6.
Acara
dimulai dengan penampilan dari Group Rebana / Hadroh Majlis Nurussathi pimpinan Muhamad Lubabul Mubahhitsin atau Gus Lubab yang mengumandangkan Sholawatan, sembari
menunggu semua tamu sampai di lokasi. Tepat pukul 20.30 wib secara resmi acara
dibuka dengan sambutan ketua panitia ibu Lasmi Indaryani. Beliau menjelaskan
secara singkat tentang latar belakang mengapa acara ini diselenggarakan. Dalam
sambutan kedua oleh Bupati Banjarnegara yang lebih akrab disapa dengan
panggilan Bupati Wing Cin, Beliau berharap agar dalam doa kita nanti, pahalanya
dapat di limpahkan kepada almarhummah Ibu Ani Yudhoyono. Penuh harap dan do'a,
semo Alloh SWT, mengampuni segala dosanya, diterima segala amal ibadahnya, dan
ditempatkan dalam syurgaNya.
Sebelum memasuki
acara inti yakni Yasin dan Tahlil 7 hari wafatnya almarhummah Ibu Ani Yudhoyono,
di pimpin lasung oleh ketua Majelis Zikir SBY Banjarnegara. Terlebih dahulu di
bacakan sekilas daftar riwayat hidup Almarhummah. Hadir dalam acara ini antara
lain : Rombongan Majelis Dzikir SBY Banjarnegara, Perwakilan Banser Banjarnegara, Sesepuh dan Pimpinan Pagar Nusa NU
Banjarnegara beserta rombongan, Perwakilan Perisai Diri Pemuda Muslim Banjarnegara, Nurul
Sakti, dan jamaah tahlil di seputaran kota Banjarnegara.
Selesai
acara inti yasin dan Tahlil, kegiatan 7 hari wafatnya Alamarhummah Ibu Ani Yudhoyono
di Pendopo Dipayudha Adi Graha Banjarnegara, di tutup dengan persembahan teaterikalisasi
puisi terutuk almarhummah. Teaterikalisasi puisi yang di bawakan oleh salah
satu tokoh seniman Banjarnegara yakni Drajat Aji Sesontengan, cukup membuat hati
jadi maknyes, alunan musik yang menyatat yang dimaikan oleh saluh satu
komunitas KGB ( Komunitas Gitaris Banjarnegara ) Mas Gundi, benar-benar membuat
kata demi kata dalam puisi ini terasa syahdu. Apalagi ditambah dengan suasana
remang cahaya lilin, menjadikan penutupan kegiatan 7 hari wafatnya Alamarhummah
Ibu Ani Yudhoyono, begitu terkesan, syahdu dan hikmat.
Sengaja
artikel event ini saya buat agar publik tidak salah kaprah tentang adanya
penyalaan 1000 lilin dalam kegiatan 7 hari wafatnya Alamarhummah Ibu Ani Yudhoyono,
yang di selenggarakan di Pendopo Banjarnegara. Sebab di media twitter beredar
pertanyaan-pertanyaan yang ,mengarah pada penghakiman bahwa adanya 1000 lilin
dalam acara ini adalah bid'ah, tidak ada dalam kitab suci, tidak ada dalilnya,
tidak ada dalam budaya bangsa, dan sama sekali tak beralasan!!!
Karenanya
saya perlu jelaskan disini bahwa dalam acara tersebut, 1000 lilin ini hadir
untuk mengiringi sesi teaterikalisasi puisi yang di persembahkan untuk
almarhummah. Para jamaah yang hadir TIDAK pegang lilin dan menyalakan lilin
pada saat yasinan dan tahlilan serta bersholawat.
Jadi jika
ada yang bertanya 1000 lilin ini adat atau ajaran ? ini sesungguhnya 1000%
orang yang tidak tau menau tentang RUH dalam acara tersebut. Lalu ada yg minta
di jelaskan mana dalilnya 1000 lilin ? Dalil NDASMU pecah mbok..., orang gak
tau apa-apa tentang acara ini, tapi tiba-tiba hadir dan petantang petenteng sok
tau dan sok pintar. woiii.... bangun woi...., siapa loe.... ????
Knapa harus
pake lilin ???? ya klo hrs pake oncor ntar ribet, kudu nggaweni oncor, blom
lagi ntar pada mambu minyak tanah.
knapa gak
pake api unggun skalian ??? ya ntar klo pake api unggun malah kebakaran
pendopone....priwe si mbut....
knapa hrs
pake lilin ? lilin kan identik dengan agama nasrani ? lilan lilin, lilan lilin
baen sinig di bahas, mang ra ana liyane sing lewih penting kan urusan lilin apa
? lha nek lilin jere identik dengan agama nasrani, tu orang hindu klo ditempat
ibadahnya juga banyak lilin juga...., trus kita yg agama moslem, pada saat
listrik mati, cara yg paling praktis ya nyalain lilin u jadi penerang.
lha tapi kan
lilin identik dengan agama nasrani ? iki bocah ngeyel men si...., keplak ndase
sisan lah..., ya wis ngonoh nek rika ngotot nek lilin kie identik dengan agaman
nasrani. nek listrike mati nang umahmu, siapna baen oncor apa api unggun
sekalian. ben uripe rika ora isine mung bid'ah bid'eh baen...., sikatan ya
nganggo siwak, aja nganggo odol, lunga mengendi-endi ya nganggo onta, aja
nganggo pit montor, apa maning nanggo mobil apa pesawat. aja nganggo telp,
merga telp kuwe sing nggawe wong barat, ntar rika uripe ora kaya nabi.
ekekekekekeke.... modyar ora kowe..........bloggg blog.
apa maning
jajal....
sapa maning
sing pan protes....
urip kok
pada di gawe susah
apa - apa
salah
mang sing
paling bener dewek rika apa ?
ohalahhhh
ndesss.... ndes...
wis lah....
turu bane si nggenah....
ngapura ya
lurr... mbokan ana sing salah
mumpung jehb
lebaran, pada purpuran yak....
ahihihihi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar