Berita TERBARU

Sekali lagi Terimakasih Untuk Banjarnegara

Perjalanan jelang event The PREweweh Da y cukup memukau sepanjang sejarah saya membangun sebuah pergerakan di Banjarnegara. Sejak 2009 saya...

Selasa, 03 Mei 2022

KOMPLOTAN GARONG

Mbah Guno nitip pesan sama saya, dia bilang begini ; “Le..., kebun iki wis tok tandhuri pisang, tulung mulai saat ini dan entah sampai kapanpun, kamu jaga dan kamu rawat, buat hidup kamu dan seluruh keluarga besar kita yo le...? dibagi yang adil agar tidak terjadi masalah dikemudian hari.” Inggih mbah..., jawabku dengan kening berkenyit sambil bertanya dalam hati, apakah ini bakal menjadi sebuah wasiat terakhir mbah Guno? Ah.... abaikanlah... yang penting amanah ini saya jalankan dengan baik dan dengan sepenuh hati, selesai masalah. 

Waktu terus berjalan dan haripun silih berganti.  67 tahun sudah seluruh keluarga besar ini menjaga, dan merawat kebun warisan simbah. Kami bisa hidup berkecukupan, ibadah dengan tenang dan damai dibumi tercinta. 

Namun akhir-akhir ini, setiap hendak panen..., selalu saja keduluan maling. Maling selalu selangkah didepan untuk mengambil panenan kami. Hingga kami sadar bahwa ternyata jumlah maling yang ada dengan keluarga besar kami, jauh lebih banyak mereka. Ini yang saya sebut mereka itu ternyata komplotan GARONG! .

Lalu bagaimana kami harus hidup ?
Bagaimana kami harus bertahan?

Inilah gambaran tenun Kebangsaan kita saat ini dulur kabeh. Ada generasi baik yang siap menerima estafet kepemimpinan masa depan. Namun jumlah mereka jauh lebih sedikit ketimbang para KOMPLOTAN GARONG-GARONG yang siap menghancurkan bangsa. Apakah kita akan berpangku tangan melihat kenyataan ini? 

Terdapat cukup banyak senior cityzen dikabupaten kita. Namun melihat persoalan real dimasyarakat sajah, mata mereka dibutakan oleh bagaimana cara mengembalikan modal ketika mereka menjadi para wakil rakyat dan pemimpin daerah. Rakyat tidak butuh untuk disuapin, mereka hanya butuh inspirasi kebaikan dari para pemimpin. Mereka butuh perhatian, place dan juga space untuk berexpresi dan juga berkarya. Selebihnya mereka sudah bisa hidup dengan sendirinya.mau sampai kapan mereka hanya di jadikan sebagai komoditi politik semata wahai para senior?

Kemana para aktifis yang dulu dengan penuh menggebu-gebu menyuarakan aspirasi masyarakat?  Jangankan aspirasi rakyat. Aspirasi pemuda sajah mereka tidak faham. Lalu apa kata dunia? 

Engkau terlalu sibuk dengan urusanmu pribadi, lalu kau mulai pening dengan urusan partai yang kamu ikuti. Kamu sudah terikat erat oleh gaya hidup kaum hedonis. Hidup mewah dan ahli selfa selfie pamer kegiatan ropat rapat sing ora ana manfangate babar blas kanggo masyarakat secara RUH. 

Sudahi dan mulai sadarlah bahwa pemimpin ini adalah amanah. Bagaimana mungkin kamu bisa tidur dengan nyenyak, sementara disisi lain, masih buanyak rakyat kamu yang untuk makan hari ini saja, mereka benar-benar kesusahan? lalu bagaimana pertanggungjawaban kamu di kemudian hari dihadapan Tuhan?  

#EdisiGUndahGulana
Banjarnegara, 3 Mei 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar