Berita TERBARU

Sekali lagi Terimakasih Untuk Banjarnegara

Perjalanan jelang event The PREweweh Da y cukup memukau sepanjang sejarah saya membangun sebuah pergerakan di Banjarnegara. Sejak 2009 saya...

Kamis, 28 Agustus 2014

Menangkal Serangan Santet dengan Ilmu Fisika


Santet, teluh ataupun sihir bukanlah fenomena yang asing di Indonesia. Meski masih diselimuti misteri, tapi beberapa masyarakat Indonesia meyakini serangan ilmu hitam seperti santet benar-benar ada.

Santet adalah ilmu hitam yang digunakan untuk mencelakai seseorang dari jarak jauh. Biasanya serangan dilakukan dengan medium yang berbeda-beda, seperti menggunakan boneka, kembang aneka rupa atau atribut sesajian lainnya.

Santet biasanya dilakukan oleh seseorang yang sudah mendalami ilmu hitam dan mendapat perintah dari seseorang yang memiliki dendam kepada orang lain. Orang yang menjadi sasaran santet biasanya akan menjadi cacat atau bahkan meninggal dunia.

Dalam kepercayaan masyarakat Pasundan, Santet lebih dikenal dengan nama teluh. Sementara bangsa Arab menyebutnya dengan nama Ainun Saqhiroh yang bisa diartikan sesuatu yang bergerak cepat dan menyilaukan mata.

Ilmu santet bukan hanya dikenal masyarakat Indonesia saja. Di belahan dunia lain, ada juga kepercayaan tentang ilmu sihir atau serangan santet yang tentunya memiliki nama yang beragam. Seperti di Afrika yang lebih dikenal dengan nama Voodoo.

Voodoo diketahui juga sejenis dengan ilmu santet. Serangan Voodoo biasanya dilakukan dengan boneka yang menjadi medium seseorang mencelakai orang yang dituju. Bagaimana jarum yang ditusuk ke boneka, sakitnya bisa dirasakan oleh orang yang dituju.

Misteri yang masih menyelubungi membuat masyarakat cukup kesulitan untuk mencari penangkalnya. Namun banyak yang percaya ilmu santet tidak jauh bedanya dengan aktifitas energi di alam semesta yang bisa ditelaah secara ilmu fisika.

Alasan energi serangan santet bisa berwujud paku, kawat dan lainnya ternyata bisa dijelaskan melalui proses materialisasi energi. Sehingga ilmu santet diyakini bisa ditangkal jika kita memahami ilmu santet secara ilmu fisika.

Ilmu santet ataupun makhluk halus diketahui merupakan energi yang bermuatan negatif (-). Begitupula dengan bumi yang juga memiliki muatan negatif (-). Rumus C Coulomb menyatakan muatan yang selaras akan saling menolak. Sebaliknya, muatan yang tidak selaras akan tarik menarik.

F = K * ((Q1*Q2)/R^2)
F = Gaya tarik menarik
K = Konstanta
Q1, Q2 = Muatan
R = Jarak

Karena sama-sama memiliki muatan negatif, makhluk halus tidak menyentuh bumi. Sehingga tidak heran jika banyak orang yang pernah melihat sosok hantu, mengatakan jika sosok ghaib yang mereka lihat tidak menapakkan kaki di bumi.

Begitupula halnya dengan ilmu santet. Karena bermuatan negatif (-), salah satu cara menangkal serangan ilmu santet adalah dengan tidur langsung menyentuh bumi. Ini menyebabkan santet kesulitan menyerang orang yang dituju karena tertolak muatan negatif (-) bumi.

Santet diketahui bergerak minimal sekitar 50 cm di atas permukaan tanah. Maka bila seseorang tidur di atas lantai (boleh menggunakan alas tidur/kasur setinggi 15 cm), diyakini tidak mungkin terkena serangam santet.

Cara menangkal lainnya dengan menggunakan rumus C Coulomb adalah dengan menanam pohon atau tanaman yang memiliki muatan negatif (-). Seperti pohon kelor dan bambu kuning. Biasanya pohon yang bermuatan negatif (-), akarnya tidak terlalu kuat mencengkram tanah.

Berbeda halnya dengan pohon atau tanaman yang memiliki muatan positif (+) semacam beringin, kemuning, alas randu dan pohon asem. Daya tarik menarik antara muatan negatif (-)makhluk halus dan muatan positif (+) pohon-pohon jenis tersebut membuatnya sering dijadikan tempat tinggal para makhluk halus.

2 komentar: