Untuk kesekian kalinya saya coba merapatkan barisan dengan kalangan
aktifis Banjarnegara. Bersilaturrahmi sekaligus berdiskusi untuk menambah
nutrisi otak yang sudah lama kosong mlompong. Tiba – tiba hadir semangat baru,
melihat wajah-wajah baru para calon pemimpin Banjarnegara kedepan.
Saya tidak tau mengapa hirogh ini tak mau padam. Berkali kali saya gagal
membangun pergerakan ini, tetapi di kemudian hari saya di pertemukan kembali
oleh orang-orang yang memiliki energy jauh lebih kuat dan hebat dari
sebelumnya.
Selalu saja hati ini bicara “ Tuhan saya sangat yaqin dan percaya! Jika kita
memiliki niat yang baik, menyampaikan dengan cara baik, dan mau
memperjuangkan-nya dengan cara-cara yang baik pula, maka niscaya Tuhan akan mempertemukan
kita dengan orang-orang yang memiliki energy yang sama. “ ketika kesadaran ini
muncul, dengan cepat senyumkupun menyambutnya sembari manggut-manggut dan lidah
ini mulai bergumam, ya...ya...ya... baiklah.... hahahahaha...
Mungkin saat ini kalau kita ngomongin perubahan itu sudah basi. Apalagi pembaharuan.
Sebab, apanya yang mau di ubah dan mana yg butuh pembaharuan? Selalu saja kita
akan dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan pelik yang akhirnya akan melemahkan
sisi perjuangan kita. Oleh karenanya, mari kita bikin sesimple mungkin
pergerakan ini agar kita dapat berjalan dengan rilex tanpa harus terbebani
dengan sejuta persoalan sebelum melangkah.
Kita berjuang untuk anak dan cucu kita
Kita berjuang untuk melanjutkan perjuangan para pejuang dan para leluhur
kita
Kita berjuang untuk ibu pertiwi
Dan kita berjuang untukNya
Tidak ada yang menyuruh
Tidak ada yang memaksa
Tidak ada yang mengiming-imingi ini dan itu
Sebab kita tau bahwa hidup itu sendiri adalah perjuangan
Oleh karenanya kita duduk disini dan berdiri disini karena semangat itu
Kita bergerak dan tergerak juga karena semangat itu, tiada yang lain
Sampai pada sebuah kalimat yang sering saya dengar bahwa :
“ Tenun Kebangsaan ini dirajut dengan semangat gotong royong. Sudah tidak
saatnya lagi kita memproduksi keluhan demi keluhan, ratapan demi ratapan,
cacian demi cacian. Sebab bangsa ini tidak di bangun dengan cara mengeluh,
meratapi apalagi mencaci. Ayo Turun tangan.... “ sudah itu saja...
Banjarnegara, 16 Maret 2017
WHONesia Abadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar