Berita TERBARU

Sekali lagi Terimakasih Untuk Banjarnegara

Perjalanan jelang event The PREweweh Da y cukup memukau sepanjang sejarah saya membangun sebuah pergerakan di Banjarnegara. Sejak 2009 saya...

Sabtu, 13 Mei 2017

Sukses Gelar acara Kongres Komunitas Banjarnegara



Tepat Pukul 12.00 Wib berangsur-angsur para aktifis komunitas memasuki area gedung Balai Budaya Banjarnegara untuk mengikuti Kongres Komunitas Banjarnegara. Sembari mendengarkan alunan live music yang di mainkan oleh anak-anak komunitas band, peserta KKB langsung melakukan registrasi ulang di meja panitia untuk kemudian memasuki ruang sidang KKB.

Dari 142 Komunitas yang melakukan registrasi via SMS, Telp dan Online, yang melakukan konfirmasi kehadiran sebelum pelaksanaan sejumlah 75 komunitas. Dan dari 75 komunitas yang melakukan konfirmasi kehadiran, alhamdulillah hadir di acara KKB sebanyak 41 Komunitas.

Acara dibuka langsung oleh perwakilan PJ Bupati Banjarnegara, yang dalam hal ini di wakili oleh Bung Agus, selaku Staf ahli Bupati Banjarnegara bidang ekonomi. Hadir juga ditengah-tengah acara tokoh muda, senior cityzen yang aktif dalam pergerakan kepemudaan diantaranya Bung Imam Ustaat ( sekarang senior pejabat KPU ), Bung Drajat ( Dewan Kesenian Banjarnegara ), Bung Dwi Suryanto ( Kepala Dinbudpar ), Bung Fajar Banyuwoong ( Pakar Pariwisata ) dll.


Dipandu MC sejuta warna yakni Bung Wahono Abadi acara di mulai dengan General Discussion untuk membuka wacana baru pada para aktifis komunitas, dengan tema “ Pariwisata berbasis komunitas “ dengan nara sumber Bung Dwi Suryanto, kepala Dinbudpar Banjarnegara. Antusias peserta luar biasa sebab sesi ini langsung di olah oleh moderator senior bung bangun selaku perwakilan dari komunitas aliansi parleman jalanan banjarnegara dan notulen saudara bung Oyan.

Lanjut pada sesi berikutnya yakni musyawarah-musyawarah. Dimana dalam sesi ini komunitas di kelompokan menjadi 6 kelompok komunitas, yakni kelompok komunitas, Pendidikan, Sosial dan Lingkungan, Komunitas Agama, Seni Budaya dan olah Raga, Komunitas, Ekonomi, Komunitas IT, Komunitas Hoby dan Profesi serta Komunitas Otomotif. Dalam sesi ini, digali gagasan-gagasan dan persoalan yang muncul di kalangan komunitas untuk di cari solusi bersama demi kemajuan komunitas pada khususnya dan banjarnegara pada umumnya.

Hasil sidang sesi tersebut diatas kemudian di plenokan dalam General Discussion hatap dua, untuk diambil keputusan-keputusan bersama. Adapun keputusan-keputusan yang telah di ambil dalam Kongres Komunitas Banjarnegara yang telah di laksanakan pada hari minggu, 07 mei 2017 adalah :
Seluruh peserta Kongres Komunitas Banjarnegara bersepakat untuk :

  1. Membentuk payung bersama sebagai wadah silaturrahmi dan komunikasi antar dan lintas komunitas se-Banjarnegara.
  2. Payung bersama ini di beri nama Banjarnegara Community University
  3. Melalui Banjarnegara Community University ini ( BCU ) diharapkan terjadi singkronisasi program kegiatan komunitas sekaligus muncul sinergisitas kegiatan demi memajukan Banjarnegara. Adapun struktur kepengurusan BCU akan di musyawarahkan selambat-lambatnya 10 hari setelah kongres dilaksanakan.
  4.  Membuat web site bersama sebagai media komunikasi dan informasi kegiatan komunitas.
  5.  Selain agenda tahunan kabupaten berupa agenda pariwisata dan agenda budaya, peserta mengusulkan diadakannya agenda komunitas, sebagai agenda tahunan kabupaten Banjarnegara. ( Jambore Komunitas sebagai agenda kabupaten )
  6. Optimalisasi fungsi gedung balai budaya sebagai sentral kegiatan seluruh komunitas di banjarnegara, agar pemerintah memberikan ruang untuk berekspresi bagi para komunitas dengan cara memberikan free fee / biaya gratis untuk kegiatan komunitas / kepemudaan. Sebulan 5 hari free untuk komunitas.
  7. Restrukturisasi pertanggungjawaban pengelolaan gedung balai budaya dibawah kendali DINBUDPAR bukan PU.
  8. Dimudahkannya perijinan kegiatan para komunitas di Banjarnegara.
  9. Pentingnya menghidupkan kembali organisasi Remaja Masjid sebagai cikal bakal tameng persoalan sosial dan juga virus radikalisme.

Acara di tutup oleh MC dengan statemen bahwa sudah saatnya kita sebagai kaum muda untuk tidak lagi memproduksi keluhan demi keluhan, ratapan demi ratapan, cacian demi cacian. Sebab tenun kebangsaan ini telah dirajut dengan semangat kebhinakaan, gotong royong, darah bahkan nyawa. Saatnya kaum muda turun tangan bukan urun angan saja. Benahi keadaan dan bersatu untuk kemajuan Banjarnegara dan Bangsa. Inilah sikap optimisme yang harus kita bangun sebagai bentuk realisasi revolusi mental bangsa.

Banjarnegara, 07 Mei 2017

Pingin liat dokumentasinya...?? 

2 komentar:

  1. Balasan
    1. matur suwun ata skunjungan n komentarnye akang...
      dtgu coment n masukan-masukannya...
      halah...

      Hapus