Berita TERBARU

Sekali lagi Terimakasih Untuk Banjarnegara

Perjalanan jelang event The PREweweh Da y cukup memukau sepanjang sejarah saya membangun sebuah pergerakan di Banjarnegara. Sejak 2009 saya...

Sabtu, 14 Maret 2020

Pura-pura Serius NGURUSIN UKM dan PKL

Hellow sobat bloger semua...
Smalem ane baru saja ikutan acara diskusi tentang " Problematika UKM dan PKL yang ada di Banjarnegara ". Diskusi ini dilaksanakan di Gedung Dekranasda yang hampir tidak mangkrak lagi karena SUDAH MAU ada penghuninya. Awalnya malas sekali rasanya untuk berangkat, tapi..., demi Banjarnegara, its okelah.... ( Halah sok bgt yak...? ahihihihi.... ).

Sampai di lokasi tepat pukul 21.15 Wib, rupanya acara baru saja di mulai. Kirain dah mau selesai ekekekekek..., okelah saya dengarkan semua celotehan dan cuap-cuap para hadirin, senior dan yunior aktipis mbanjarnegara. Satu demi satu coba saya dengarkan, akhirnya greget juga, tau knapa ? Sebab yang di bahas itu-itu saja, yang mbahas orangnya ya itu-itu saja. Ndak kesel apa yak mbahas kek gituan dari jaman majapahit sampai era Digital Cryptocurrency ? ahihihihi....
  1. Yakinkah bahwa PKL harus terus menerus diTATA ?
  2. Yakinkah bahwa UKM ini harus di manusiakan dan di Support terus menerus ?
Okelah, kita TAU dan sependapat bahwa Pemerintah sebagai regulator sekaligus eksekutor, mestinya sudah memiliki GRAND Desain tentang ;
  1. Bagaimana TATA KELOLA dan pemetaan TATA KOTA Banjarnegara, khusus buat para PKL dari sekarang hingga 20 tahun kedepan. 
  2. Bagaimana PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN UMKM / UKM di Banjarnegara dapat termenej dengan baik. 
Kita sebagai seorang aktifis ( jika mau menyebut dirinya seorang aktifis ) yang mewakili komunitasnya masing-masing, MESTINYA tidak bisa serta-merta mengaspirasikan suara kita secara SEPORADIS. Kasuistik per kasuistik, dari problematika Expo besar yang menyebut kurangnya peran serta UKM dan tidak tertatanya kaum PKL. Kemudian Apa kabar para PKL EX RSUD ? Lalu para PKL yang ada di barat SMPN 1, Trus PKL yang ada di TAMKOT ( ini masalah sejak jaman NABI ), ikut-ikutan juga PKL yang ada di kuliner, minta terus menerus di dampingi dan di puk-puk mulu....

Kalau pembahasan kita masih SEPORADIS dan tidak bisa berfiki sera KOMPREHENSIVE INTEGRAL apalagi bisa berfikir secara SUSTAINABLE KOMPREHENSIVE INTEGRAL, lalu... Apa kata DUNIA ???? Coba kita sedikit keluar dari FRAME Bung !

SELAMA PKL DISUATU KOTA TERUS TUMBUH DAN KEMBANG, BUKANKAH INI MENUNJUKAN DATA YANG OTENTIK DI LAPANGAN BAHWA ADA GELIAT EKONOMI DISITU ? Bayangkan kalau di suatu kota ndak ada PKL sama sekali, priwe jajal.... ( ahihihihi )

Di RELOKASI dengan anggaran MILYARAN rupiahpun tidak akan menjawab bahwa PKL akan langsung rapih begitu saja. Apalagi dibicarakan dan didiskusikan terus menerus..., Apa PENTINYA ??? Biarkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai dengan karakternya.
Adalah menjadi kewajiban kita, memberikan usul, sumbang saran dan masukan yang tepat dan proporsional. Selebihnya, ya tugas dinas terkain untuk ngurusin PKL. Wong buat ngurusin badannya sendiri sajah ndak kurus-kurus, malah ngurusin PKL bae.... #mikirkir #ajadadipahlawankesiangan

Truss....., Emang para PKL itu ndak bisa mikir apa ? Meraka itu cerdas-cerdas broh !!! buktinya bisa bersatu dan bisa dapatin fasilitas yang super keren! Gedung di bangunkan, mbayare murah meriah maning. hayuh.... trus kita garep ngapa ? kita juga bukan PKL mbok ? jadi mulai sekarang sudahi sajah sok pedulinya kita dengan mereka. BUKAN BERARTI KITA TIDAK PEDULI. Sebab tanpa kitapun mereka masih bisa hidup, bertahan ( berjuang ) bahkan maju.

JADI JIKA SEKARANG ADA YANG TERIAK TERIAK TENTANG ISU PKL, BIARKAN SAJAH ! SEBAB IA SENDIRI SEDANG BERMETAMORFOSIS MENJADI BAGIAN DARI PKL ATAU MEMANG SUDAH MENDEKLARASIKAN DIRINYA SEBAGAI BAGIAN DARI PKL SEUMUR HIDUP !. ini hanyalah urusan existensi ! Faham ? ( Buktine ana loh, rasah ngeyel maning, keplak silite sisan lah, ndaesss.... ahahahaha )

Trus tentang UMKM / UKM
Dari jaman bahela problematika dan dinamisme UMKM / UKM ini juga sudah sering kita obrolin kan ? Problemnya adalah saat kita membahasnya, kita selalu tidak bisa menunjukan data yang otentik.
  1. Berapa jumlah UKM yang ada di Banjarnegara ?
  2. Berapa jumlah UKM yang sudah naik kasta ?
  3. Berapa jumlah UKM yang sedang cengap cengip, hidup segan maunya mati saja tapi tak berdaya ?
  4. Berapa jumlah UKM yang sudah CO.ID alias modyar ? 
Lha kalau data ini saja tidak ada lalu apanya yang mau di bahaaaaaaaaaaassssssssssssss ?????
Data baru saja saya dapatkan langsung dari Pak Agus Indagkop UKM, ya pas acara ini. Ternyata UKM di Banjarnegara itu sekitar 26.000an lebih. Dan yang Unggulan cuma ada 69 UKM. Sisanya yang 25.931 UKM ini bagaimana ? Trus, berapa jumlah UKM yang masih berdiri ditempatnya alias ajeg baen? Berapa jumlah UKM yang sedang cengap - cengip ? dan berapa jumlah UKM yang sudah co.id ?

UNGGAH DUNK di website Dinas, supaya publik bisa akses data. Dan elemen yang peduli bisa saling support satu sama lain, sehingga bisa terjadi singkronisasi program. Apakah data ini jadi rahasia negara ? sehinga yang aktif sajah susah mengakses data ini, lalu bagaimana yang kurang aktif bahkan pasif dengan dunia UKM ? ( ini saran loh pak agus..., aja gela rika..., huehehehe )
Nek rung nduwe website khusus ya BIKINLAH, nyong sing nggawe ya kena ehehehe, aja GRATIS tapi yak... sebab ane kan Desain GRAFIS bukan Desain Gratis ! Halah.......

So, mari duduk bersama para stekholder dunia UKM dan PKL. Kita bahas langkah STRATIS dan TAKTIS Bagaimana MENGOPTIMALKAN TUMBUH DAN KEMBANGNYA PARA UKM DAN PKL DI BANJARNEGARA GUNA MENYONGSONG EKONOMI YANG JAUH LEBIH MAJU DAN MAPAN.
undang dinas terkain : IndagkopUKM, Budpar, Pertanian dan Peternakan, Perijinan, Dewan, KADIN, HIPMI, KNPI, ormas terkait, komunitas terkait, OKP terkait. INI BARU SAYA BILANG SERIUS !

Jadi jika acara diskusinya masih gitu-gitu saja kayak smalem, maka smua akan hanya jadi SAMPAH ! TIDAK ada efeknya sama sekali u Banjarnegara sekarang bahkan kedepan.

Semoga ana manfangate
Banjarnegara, 14 Maret 2020

Wahono

10 komentar:

  1. Allahu Akbar. Sungguh cara berpikir merdeka yg runtut, taktis, strategis, terarah dan solutif. Lanjutkan. Banjar butuh pemikir pemberani yg tdk hrs mbebek. Kadang yg pahit akan menjadi jamu sehat utk beraksi dan berprestasi. Drpd yg manis manis vokan marahi penyakit gula ,lembek, mbebek,
    BISMILLAH
    BERSAMA ALLAH,
    TAK ADA YANG TAK MUNGKIN

    BalasHapus
    Balasan
    1. allright....
      smangad selalu pokoknya...
      matur suwun sampun kerso mampir teng lapake kula....

      Hapus
  2. Realita yg tak bisa terbantahkan..

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. maju terus pokoke bos.....

      Hapus
    2. Lah nyong ora garep ngarep2 diurusi,mbokan kecewa sing penting tetap bergerak sendiri

      Hapus
    3. Bergerak terusss pokokke...

      Hapus
  4. Lanjutkan bos ������

    BalasHapus