Sedikit Berharap lagi pada DPD KNPI Banjarnegara

Akhir bulan Februari 2020 ini, DPD KNPI Kab. Banjarnegara hendak menyelenggarakan hajat besar yakni resufle kepengurusan, untuk masa bhakti 2020 -2023. Saya sendiri kurang begitu mengenal para kandidat yang hendak maju menjadi ketua DPD KNPI Kab. Banjarnegara nantinya. Sebab sudah 4 tahun yang lalu saya hanya tercantum sebagai wakil ketua 1, namun
jarang sekali ( untuk tidak mengatakan tidak pernah diajak ) saya di ajak berembug untuk menjalankan kegiatan DPD KNPI dalam periode 2017 - 2020. Tapi ya sudahah..., nasi dah jadi tai, eh tai..., dah jadi bubur maksudnya..., gak perlu di ungkit n dibahas lagih, gak penting! Ehehehe....

Jika boleh sedikit jujur, sebenarnya masih ada sedikit harapan akan pergerakan organisasi ini di tingkat kabupaten. Mengingat bahwa KNPI adalah salah satu organisasi besar di Negara kita, yang menaungi kurang lebih 25 OKP. Namun sekali lagi, alias lagi-lagi..., semua tergantung pada visi besar pemimpin yang bakal menjadi nahkoda organisasi ini.

Jika nahkodanya hanya sekedar mencari title atau embel-embel pernah jadi ketua DPD KNPI Kab. Banjarnegara, maka TAMATLAH RIWAYAT pergerakan organisasinya. Tidak bakal ada sesuatu yang menggelitik apalagi sesuatu yang bombastis untuk membangun sebuah pergerakan kepemudaan di Banjarnegara.

Tetapi jika si nahkodanya memiliki visi besar, saya yaqin dengan sebenuh hati, organisasi ini akan berkembang dan mampu menorek sejarah yang luar biasa untuk Banjarnegara dan Bangsa kedepan. Ingat, Banjarnegara memiliki hampir 500.000 pemuda yang siap digerakan untuk turut serta membangun Banjarnegara, sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Kita juga memiliki 117 ormas yang terdaftar di Kesbangpolinmas Kabupaten. Kita memiliki 164 komunitas muda mudi berdasarkan data peserta Kongres Pemuda 2017. Sedangkan jumlah OKP di bawah naungan DPD KNPI Kab. Banjarnegara, kurang lebih ada 25 organisasi. Mau diapakan mereka semua oleh KNPI ? Cukupkah hanya di tulis sajah ? ehehehe....

" Beri saya 5 pemuda, maka akan saya cabut gunung semeru dan beri saya 10 pemuda, maka akan aku guncang dunia " - Bung Karno

Sering banget kan kita dengar kalimat ini, baik di pidato-pidato maupun dalam bentuk quote di media online maupun sosmed. Namun pernahkah kita menkaji lebih dalam tentang pesan yang hendak di sampaikan oleh presiden pertama kita, yang membikin quote tersebut? Jawabanya adalah jarang bahkan kita tidak pernah menggalinya sama sekali ( hayuh....). Sehingga pesan Bung Karno tidak sampai pada kita. RUHnya tidak mampu kita tangkap untuk membakar jiwa nasionalisme kaum muda. Kita lantang meneriakan kalimat itu dimana-mana layaknya sang pakar orator. Tapi kosong akan makna. Mau sampai kapan kita menjadi bagian dari gelembung-gelembung tanpa isi tersebut...?

Ketahuilah wahai saudara-saudaraku kaum muda, jika Bung Karno waktu itu bicara meminta 10 pemuda untuk bisa mengguncang dunia, 9 dari 10 pemuda waktu itu adalah pemuda BUTA HURUF alias tidak bisa baca tulis. Sebegitunya keadaan waktu itu, menunjukan bahwa ; hanya dengan10 pemuda yg ada, sementara yang bisa baca tulis hanya satu doang, bisa mampu mengguncang dunia. Lalu bagaimana dengan keadaan saat ini ??? semua pemuda bisa baca dan tulis, gedget ada dalam genggaman, mestinya cukup 3 orang pemuda saja bakal bisa mengguncang dunia.ya kan...?

Inilah bentuk optimisme yang hendak Bung Karno sampaikan. Bahwa dalam hidup, bahwa dalam konteks membangun bangsa dan negara, pondasi dasar yang mesti di tanamkan dalam kalbu tiap individu adalah OPTIMISME. Wong yang optimis sajah kadang gagal, lalu bagaimana yang sudah pesimis duluan...? + negatifan bgt maning..., modyar sisan ngonoh...

Sekali lagi, bagi saya quote tersebut sangat Inspiratif ! dan ini saya save dalam memori yang paling dalam untuk kehidupan saya dan anak-anak saya.

Kembali ke Laptop... ( halah...kayak thukul baen... )

Sepanjang pengalaman pribadi bertemu dengan organisasi-organisasi maupun komunitas apapun yang ada di Banjarnegara, satu hal yang sama yang ada pada mereka semua adalah :

1. Mereka ingin berkarya, memberikan sumbangsih kebaikannya untuk Banjarnegara kedepan agar Banjarnegara makin terus berkembang dengan cara yang menurut mereka  sesuai dan pas dengan identitasnya.
2. Mereka butuh eksistensi diri, karenanya mereka butuh space.

Naaah..., dalam konteks ini, DPD KNPI Kab. Banjarnegara hadir sebagai SC (Steering Committee). Merancang Grand Design pergerakan kepemudaan di Banjarnegara, dengan melihat kebutuhan dan persoalan organisasi maupun komunitas yang ada. BUKAN malah hadir menjadi bagian dari organisasi dan komunitas yang ada. ( Organizing Committee ). Wacana ini sudah saya lontarkan 6 tahun yang lalu di DPD KNPI. Sejak kepengurusan di bawah kepemimpinan Kang Bowo. Tapi apa yang terjadi...? Tak ada satupun yang menggubrisnya. Wal hasil KNPI tak mampu menunjukan identitasnya. Dimana status dan kedudukan KNPI itu sebenarnya berada diatas OKP, BUKAN sama dengan OKP. ( catat ini broh ! jiandddddddddd.... ) dan kasus yang sama terjadi di periode berikutnya. KNPI masih terpuruk di tempat yang sama tanpa mampu berkutik dan beranjak sedikitpun. nTlangsa mbokan nek ngerti.... ? hiks....

Makanya, dalam kesampatan ini, mumpung meh pilihan ketua maning, mari duduk bersama sembari ngopi, wahai para calon dedengkot KNPI ( KOMITE Nasional Pemuda Indonesia ) Komite loh yak.............., jangan lakukan kesalahan yang sama dari periode sebelumnya. KNPI itu harapan, KNPI itu lentera, KNPI itu payung. Maka Jadilah Harapan, Lentera dan Payung yang sebenarnya bagi para OKP dan Komunitas. Jangan malah ikut-ikutan mencari harapan, mencari lentera dan nguyaki payung....

Wislah semene baen nulise..., makin lama nulis, mbokan makin pedes..., mengko nyong dadi ra nduwe kanca maning..., ekekekeke....

Sampai ketemu di diskusi darat !!!

Salam semangat untuk Pemuda Banjarnegara

22 Februari 2020 

Wahono